MEMBANGUN SEBUAH PERPUSTAKAAN DIGITAL

Juli 18, 2007 ryev4

757118686s.jpg757118686s.jpg757118686s.jpg757118686s.jpg757118686s.jpg

Pendahuluan

Fungsi dan wujud dari perpustakaan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dari mulai zaman batu, ketika manusia menyimpan sumber pengetahuan pada757118686s.jpg lempengan batu sampai kini berada pada awal millenium ketiga yang mana sumber pengetahuan sudah banyak yang disimpan dalam bentuk digital yaitu format dari sumber pengetahuan yang dapat dimengerti oleh komputer, apalagi dengan adanya internet perpustakaan menjadi lebih fungsional.

Ada baiknya penulis mengenalkan terlebih dahulu pengertian perpustakaan digital yang penulis kutip dari salah satu Statement of Principles dari perpustakaan digital (Terry Winograd, Stanford University, 1993),

A library is a set of function, not a set of information objects. Individual search, browsing, current flow at time-critical materials, forum, chat, bulletin board, skilled assistance.

A library is not for words alone. Not just text (or graphics) – the electonics library will include are kinds of media, including video, databases, software, active servers.

Sangat jelas disini bahwa perpustakaan adalah internet itu sendiri terutama adalah perpustakaan yang saling terhubung di internet/perpustakaan digital.

Di negara-negara maju perpustakaan digital menjadi sebuah komunitas pengetahuan global dimana para pengguna dapat memperoleh pengetahuan apa saja dengan cara yang mudah dan cepat.

Libray of Congress http://lcweb.loc.gov/loc/ndlf /

University of California Library http://sunsite.berkeley.edu/

University of Arizona Library http://dizzy.library.arizona.edu/

University of Virginia Library http:///www.lib.virginia.edu/

University of Stanford Library http://www-diglib.stanford.edu/

1.Bibliografi

Bibliografi menjelaskan deskripsi dari objek fisik sumber pengetahuan. Ada beberapa bibliografi yang terkenal,

MARC/Machine Readable Catalogue (http://lcweb.loca.gov/marc)

MARC merupakan standard penyimpanan data bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan.

Dublin Core (http://purl.oclc.org/metadata/dublin_core/)

Dublin Core merupakan standard penyimpanan data bibliografi yang sederhana terdiri dari 15 elemen, sudah cukup dapat mewakili deskripsi dari sebuah sumber pengetahuan. Elemen Dublin Core dan MARC bisa saling dikonversi.

BIB-1 (http://lcweb.loc.gov/z3950/agency)

BIB-1 merupakan subset dari MARC, sering digunakan untuk penelusuran bibliografi multi server dengan protokol Z39.50

EAD/Electronic Archive Description (http://lcweb.loc.gov/ead/)

Bersama dengan bahasa SGML (standard Generalized Markup Language) melakukan pengarsipan, EAD ini mendeskripsikan desain dari dokumen menjadi arsip digital.

Classification Schemes (http://www.unesco.org)

Classification Schemes mengklasifikasikan objek fisik sumber pengetahuan berdasarkan urutan atau keadaan tertentu.

2. Penulusuran

Penelusuran dimaksudkan mencari atau menemukan kembali data dengan memasukkan kata kunci (keyword) dari unsur bibliografis. Ada beberapa protokol standard yang banyak digunakan untuk menelusuri data atau dokumen yaitu,

HTTP/HyperText Transfer Protokol (http://www.w3.org)

HTTP adalah protokol transfer dokumen yang berjalan di web

Z39.50 (http://lcweb.loc.gov/z3950/agency/)

Z39.50 adalah protokol standard untuk penelusuran informasi yang memungkinkan penjelajahan informasi antar server

SQL/Structured Query Language (http://www.tcx.se)

SQL adalah bahasa database yang pernyataannya dapat dibentuk untuk menyimpan, mengubah, menghapus atau menelusuri data

Cara kerja penelusuran

Pengguna memasukkan kata kunci pada salah satu atau beberapa unsur bibliografi dengan operasi boolean “dan” / “atau” cakupan penelusuran dapat diperluas atau dikurangi.

Server akan menelusuri ke database dan hasil penelusuran dikirim kembali dalam bentuk dokumen katalog

Pengguna dapat memilih dokumen full text mana yang akan dibaca/didownloadKerjasama antar perpustakaanKerjasama antar perpustakaan dapat dimulai dari apa yang sudah ada di masing-masing perpustakaan, diperlukan sebuah server database berisi bibliografi yang memuat deskripsi dari masing-masing sumber pengetahuan dan beberapa diantaranya sudah berupa dokumen sumber pengetahuan full text.

Ada sebuah database server yang dikelola bersama oleh perpustakaan yang sudah tergabung dalam asosiasi perpustakaan yang memuat bibliografi dari sumber pengetahuan.

Beberapa kerjasama antar perpustakaan yang sudah dilakukan yang penulis ketahui adalah,

Milist pustakawan

Kelompok diskusi Digital Library UMM digilib@umm.ac.id

Konsorsium perpustakaan Indonesia conslib@netmon.itb.ac.id

Kelompok diskusi perpustakaan Ubaya indolib@fox.ubaya.ac.id

Klpk. diskusi Perp. Indonesia bagian Timur perpust_timur@egroup.com

Kelompok diskusi pustakawan Indonesia i_c_s@egroup.com

Kelompok diskusi pustakawan Internasional library_network@.itb.ac.id

Kerja sama antara perpustakaan dan pustakawan

IFLA International Federation of Library Associations http://www.ifla.org

RLG Research Libraries Group http://www.rlg.org

NSF National Science Foundation http://www.nsf.gov

DLI Digital Library Initiative http://www.cise.nsf.gov/iis/dli_home.html

NCSTRL Network Computer System Technical Reference Library

http://www.ncstrl.org

Penutup

Unsur utama dari perpustakaan digital adalah adanya database bibliografi dan dokumen sumber pengetahuan.

July/18/07

Entry Filed under: Teknology

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Laman

Kategori

Kalender

Juli 2007
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Most Recent Posts